Ternyata inovasi bisa muncul dalam
bidang apapun, termasuk kebiasaan beramal sholeh. Seperti yang
terlihat di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah.
Sebuah etalase kaca menempati teras di depan kios di komplek Universitas Jenderal Soedirman. Dilihat sepintas, etalase ini mirip dagangan makanan. Karena di dalamnya memang berisi makanan dan minuman siap santap. Tapi siapa sangka kalau makanan di etelase itu gratis.
Adalah Slamet Riyadi yang punya ide membuat inovasi sedekah ini. Pengusaha muda ini memang memiliki kebiasaan bersedekah dengan cara berbagi makanan kepada kaum dhuafa dan siapapun yang membutuhkan.
Dikutip dari Liputan6.com, Senin 26 November 2018, Slamet menjalankan kebiasaannya sejak lima tahun lalu. Setiap hari dia membagikan sendiri makanan dan minuman kepada para tukang parkir, tukang becak, pemulung, dan pengemis untuk memberikan makanannya.
Sebuah etalase kaca menempati teras di depan kios di komplek Universitas Jenderal Soedirman. Dilihat sepintas, etalase ini mirip dagangan makanan. Karena di dalamnya memang berisi makanan dan minuman siap santap. Tapi siapa sangka kalau makanan di etelase itu gratis.
Adalah Slamet Riyadi yang punya ide membuat inovasi sedekah ini. Pengusaha muda ini memang memiliki kebiasaan bersedekah dengan cara berbagi makanan kepada kaum dhuafa dan siapapun yang membutuhkan.
Dikutip dari Liputan6.com, Senin 26 November 2018, Slamet menjalankan kebiasaannya sejak lima tahun lalu. Setiap hari dia membagikan sendiri makanan dan minuman kepada para tukang parkir, tukang becak, pemulung, dan pengemis untuk memberikan makanannya.
Ide Baru
Dalam perkembangannya, Slamet menghadapi beragam kendala saat hendak bersedekah. Contohnya, ketika ada kaum dhuafa yang sangat membutuhkan, Slamet belum menyiapkan makanan dan minuman.Pengusaha inii juga kerap kewalahan membagi waktu untuk berbagi makanan. Dari kendala itu, muncul ide membuat tempat khusus seperti kotak amal, yang berisi makanan. Dia pun membuat sebuah etalase. Kotak kaca berisi nasi gratis itu dibubuhi tulisan 'Siapapun bisa mengambil, siapapun bisa mengisi'.
Lambat laun, banyak yang mengetahui etalase amal Slamet. Banyak dhuafa memanfaatkan makanan yang tersedia di etalase tersebut. Keberadaan etalase itu juga mendorong banyak orang untuk ikut bersedekah, mengisi etalase amal tersebut.
Mereka cukup memasukkan makanan maupun minuman ke dalam etalase tersebut. Makanan dan minuman yang tersedia juga tidak pernah tersisa. Semuanya ludes dinikmati kaum dhuafa. Kerennya, para dhuafa tidak perlu canggung untuk mengonsumsi makanan tersebut. Tinggal ambil, tak perlu izin.
Sumber: https://www.dream.co.id/your-story/inovasi-beramal-etalase-makanan-gratis-untuk-kaum-dhuafa-1811267.html
Kampoengrasa siap bantu menyediakan nasi bungkus dan nasi box sebagai ladang amal. Mulai harga Rp10.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar